Wawancara sdr Arif Budiman dengan Drs. Umar Hadi, MS (Pembantu Dekan I FSR ISI Yogyakarta)

ISI Perkenalkan Uang Akademik Tunggal
oleh Akmawafsr Isi Yogyakarta pada 16 Agustus 2012 pukul 10:02 ·

ISI Yogyakarta memperbaharui sistem pelunasan biaya pendidikan, SPP dan SKS Variabel (KRS). Pada tahun ajaran 2012/2013 ini, pelunasan biaya pendidikan itu dilakukan dalam satu kali pembayaran saja, sistem ini dikenal dengan pelunasan Uang Akademik Tunggal (UAT).

Peralihan sistem pembayaran tersebut, sudah dilakukan pada pembayaran biaya akademik semester ini. Untuk mengetahui berapa uang yang harus dibayarakan mahasiswa bisa mengetahuinya sesudah melakukan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).

“Perubahan sistem pembayaran ini bertujuan mempermudah urusan mahasiswa. Tidak perlu dua kali lagi membayar uang kuliah ke bank. Cukup satu kali saja. Kemudian untuk pengisian KRS bisa dilakukan lebih awal,” kata Pembantu Dekan I Fakultas Seni Rupa Drs. Umar Hadi, M.S.

Jika mahasiswa merasa mengalami kesulitan dengan cara baru ini, itu masih wajar karena memang masa peralihan dari sistem yang lama ke yang baru. Jadi perlu beradaptasi dulu.

“Supaya tidak bingung, kami meminta mahasiswa mentaati aturan yang sudah ditetapkan. Tanggal 27–29 Agustus, konsultasi Pengisian KRS dengan Dosen Wali. 3–5 September 2012, masa pembayaran SPP Tetap dan Variabel di BNI. Tanggal 6–7 September 2012 pengesahan KRS oleh Dosen Wali dan Ketua Jurusan,” kata dosen desain komunikasi visual ini.

Kemudahan dengan sistem baru ini kata Umar, mahasiswa bisa kemudian membayar SPP dan KRS. “Jadi mahasiswa konsultasi KRS dulu dengan dosen wali, setelah KRS-nya dirasa sudah sesuai, baru dilunasi ke bank,” paparnya.

Ini berbeda dengan cara sebelumnnya yang meminta mahasiswa untuk bayar SPP dulu baru bisa KRS. Setelah KRS selesai diminta lagi membayar SPP Varibel ke Bank. “Cara baru ini dilakukan untuk mempersingkat dan mempermudah dari yang sebelumnya,” tandas Umar.

Mahasiswa Mudik, Segera Ke Jogja

Umar juga meminta mahasiswa yang mudik lebaran, terutama keluar pulau Jawa untuk segera mengatur skedul balik ke Jogjakarta, sebelum atau dimasa-masa pengisian KRS dan pelunasi SPP. Himbauan ini disampaikan Umar, agar mahasiswa tidak melawatkan agenda yang sudah ditetapkan pihak kampus.

“Kita berharap mahasiswa yang mudik bisa berada di Jogja pada masa pengisian KRS tersebut. Memang masa-masa itu harga tarif angkutan arus balik lebaran sangat tinggi. Makanya dari sekarang sudah diancang-ancang tanggal kembali ke Jogja,” sarannya.

Jikapun tidak bisa kembali pada tanggal pengisian KRS tersebut, mahasiswa yang bersangkutan bisa berkonsultasi ke pihak kampus (dosen wali) terhadap kesulitan yang dialami.

“Selalu dan selalu berkordinasi dengan dosen wali mereka (mahasiswa-red). Yang harus diingat tanggal 6-7 September sudah dilakukan pengesahan KRS oleh dosen wali dan ketua jurusan. Disanalah proses akhir, apakah mahasiswa tersebut terdaftar sebagai mahasiswa aktif atau non aktif,” tegas Umar. (***)