Partisipasi Pertama ISI Yogyakarta dalam “Pakaian Melayu 2025” Thailand

Partisipasi Pertama ISI Yogyakarta dalam “Pakaian Melayu 2025” Thailand

Konsulat Republik Indonesia (KRI) Songkhla kembali mengadakan agenda rutin tahunan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yala, Provinsi Yala, Thailand dalam penyelenggaraan  “Pakaian Melayu 2025” pada tanggal 24-25 Mei 2025. “Pakaian Melayu 2025” merupakan agenda tahunan ke-5 dan kembali mengundang Indonesia dan Malaysia. Festival ini bertujuan untuk mengenalkan, mempromosikan produk dan tekstil lokal, sekaligus menjalin kerja sama antarnegara, Thailand-Indonesia-Malaysia. Festival kali ini dikemas dengan rangkaian acara: lomba desain fashion, fashion show, serta pameran produk dan tekstil lokal.

Penyelenggara “Pakaian Melayu 2025”, KRI Songkhla, Thailand kali ini mengundang ISI Yogyakarta untuk turut berperan serta. KRI Songkhla mengundang 3 perguruan tinggi sebagai delegasi Indonesia, yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Islamic Fashion Institut (IFI) Bandung, dan Universitas Galuh Jawa Barat. Sehubungan dengan undangan tersebut, ISI Yogyakarta diminta untuk mengirimkan tim untuk turut serta dalam fashion show dan pameran produk tekstil lokal unggulan Indonesia. Prodi D-4 Desain Mode Kriya Batik (DMKB), Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa ditunjuk sebagai tim delegasi untuk ISI Yogyakarta yang disupport penuh oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Wakil Rektor Bidang III, dan Rektor ISI Yogyakarta. Delegasi yang dipercaya terdiri atas dua dosen: Kaprodi D-4 Desain Mode Kriya Batik, Budi Hartono, S.Sn., M.Sn. dan Retno Purwandari, S.S., M.A.; serta dua mahasiswa D-4 DMKB: Sacharissa Sukma Nisa dan Ergi Irfansyah.

Pada kegiatan fashion show, ISI diminta membawakan 10 karya fashion. Untuk itu, tim prodi melakukan kurasi dan terpilihlah 10 karya fashion dari 7 mahasiswa D-4 DMKB & 1 mahasiswa S-1 Kriya. Mereka adalah Ade Dwi Nurdiana (2200005028), Muhammad Hendri Sadana amir (2300271028), Mutia Mardotilla (2400305028), Khirza Widia (2200032028), Nur Inayah (2200020028), Syifa Mufida (2200015028), Novia Kurniati (2112264022), dan Dina Karuniasari (2100226025). Kebanggaan tersendiri bagi ISI Yogyakarta, salah satu fashion karya desainer ISI Yogyakarta, Khirza Widia terpilih sebagai busana yang dikenakan MC dari sekian banyak karya desainer dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tidak hanya itu, Sacharissa Sukma Nisa, tim mahasiswa delegasi ISI Yogyakarta, terpilih sebagai salah satu model dalam fashion show bergabung bersama para model Internasional. Selamat…agenda fashion show sukses!

Tidak hanya fashion show yang membanggakan, kegiatan pameran juga membuahkan hasil dengan ditandatanganinya surat perjanjian serah terima produk karya yang tersisa dalam pameran untuk diikutsertakan dalam beberapa event fashion di sana secara beruntun sampai akhir tahun 2025 antara Kaprodi D-4 DMKB dan Konsul Pensosbud, Konsulat RI Songkhla, Mochamad Rizki Safari. Penandatanganan ini merupakan respon positif dan support KRI Songkhla terhadap ISI Yogyakarta atas keberhasilan selama pameran dan antusias tamu undangan. Dalam pameran tersebut, delegasi ISI Yogyakarta secara langsung mengenalkan batik pada para tamu yang sebagian besar belum banyak memahami batik dengan mengenalkan produk karya dosen, mahasiswa, dan mitra prodi yang berupa kain panjang batik, karya fashion dengan teknik batik, jumputan, dan aneka bahan seperti tenun. Apresiasi pengunjung sangat antusias, bahkan para siswa Thailand yang hadir banyak bertanya budaya Indonesia, seperti bahasa, batik, bahkan belajar berkain. Semua pihak berkontribusi sangat baik dalam “Pakaian Melayu 2025”, seperti pembicaraan kerja sama ISI Yogyakarta dengan para akademisi Malaysia, pebisnis Thailand, dan tentu saja pihak penyelenggara, Konsulat RI Songkhla dan Pemerintah Yala, Thailand. Penanda terjalin relasi antara ISI Yogyakarta dan Konsulat RI Songkhla, Thailand adalah penyampaian pesan positif dari Rektor ISI Yogyakarta berupa tanda mata plakat ISI Yogyakarta  yang diserahkan Kaprodi D-4 DMKB  ISI Yogyakarta kepada Kepala KRI Songkhla, Suwargana Pringganu. Semoga event dan kerja sama berlanjut. Sampai jumpa di “Pakaian Melayu 2026”.

Author: Retno Purwandari, S.S., M.A.

Search
Categories

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEN