UNDANGAN

UNDANGAN

Dengan hormat, mengundang Bpk/ibu sekalian Untuk mengikuti FORUM SENI DAN KEBANGSAAN (WEBINAR) SEJARAH ASRI dengan tema
“Memahami Indonesia melalui Pendidikan Seni Rupa : Peran Seni, Seniman, dalam Membangun Indonesia dari Perspektif Sejarah”

acara ini akan dilaksanakan secara Live via zoom WEBINAR dalam rangkaian acara Pameran Seni Rupa “Tonggak” Harlah Ke 70th ASRI pada :

Tanggal : 27 November 2020
Jam : 19.00 WIB – 21 WIB

Pembicara:

  1. Dr. Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
  2. Prof. Dr. Bambang Purwanto, MA (Sejarawan dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada)
  3. Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum (Kurator dan Dosen Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta)

Moderator :
Sudjud Dartanto, M.Hum

SYARAT PESERTA:

  1. Peserta bisa mendaftarkan diri dengan mengisi Google Form yang ada pada: Linktr.ee/harlahasri70 lalu pilih “Pendaftaran Webinar 1.0” atau kunjungi link yang ada di bio Instagram kami (@harlah.asri)
  2. Pendaftaran gratis dengan kuota peserta terbatas. Pendaftaran akan ditutup sampai dengan tanggal 26 November 2020, pukul 19.00 WIB. Apabila kuota telah penuh, pendaftaran akan ditutup sebelum tanggal tersebut.
  3. Peserta yang sudah terdaftar akan mendapatkan link melalui email masing-masing.
  4. Setiap peserta yang terdaftar diharapkan untuk bergabung dengan link webinar 30 menit sebelum acara berlangsung dan mengikuti tata tertib diskusi yang disampaikan oleh moderator.
  5. Peserta akan mendapatkan sertifikat elektronik.

Info lebih lanjut silahkan menghubungi narahubung: Depatya (+62 857-2994-2469)

Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) adalah perguruan tinggi seni pertama yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950. Pendirian akademi seni ini berangkat dari amanat Kongres Kebudayaan Nasional pertama yang diselenggarakan setelah Indonesia merdeka. Para seniman dan budayawan menjadi penggerak awal akademi seni ini dengan dukungan penuh dari pemerintahan Republik Indonesia. Semangat pendirian ASRI menggambarkan pula semangat para pendiri bangsa pada saat itu dalam melihat peran penting kebudayaan dalam pembentukan karakter bangsa, pembentukan nasionalisme, dan pembangunan manusia.

Pendirian ASRI sangat kental dengan nuansa kebangsaan, di mana para seniman juga kebanyakan adalah pejuang dan tentara pelajar. Para pendidik di ASRI memiliki pandangan-pandangan seni yang sangat erat dengan semangat kebangsaan yang menentang penjajahan kolonial. Sebagai akademi seni, ASRI memiliki karakter khas yang dibentuk oleh para pejuang itu dalam melahirkan karya-karya yang menggambarkan realitas masyarakat saat itu. Para seniman yang mendukung pendirian ASRI seperti S. Sudjojono dan Affandi memiliki karakter yang kuat dalam mengetengahkan seni rupa yang berangkat dari semangat kerakyatan itu. Begitu pula para seniman yang menjadi pengajar pertama ASRI, seperti Hendra Gunawan, Trubus, Kusnadi, Djajengasmara, dan RJ Katamsi. Para mahasiswa awal juga menjadi penerus cita-cita para seniman sebelumnya, seperti Edhi Sunarso, Abas Alibasyah, Fadjar Sidik, G. Sidharta Soegijo, Soedarso, dll. Para seniman memiliki pandangan yang besar bahwa seni (rupa) memiliki peran penting dalam melihat jiwa dan semangat jaman yang sedang mengalami perubahan tatanan, dari kolonial ke sebuah republik yang demokratis.

Dalam konteks masa kini, semangat pendirian ASRI itu dapat dilihat dalam perspektif bagaimana kita sebagai sebuah bangsa memandang seni dan kebudayaan secara umumnya sebagai bagian penting dalam memaknai kehidupan kita dalam berbangsa. Kongres kebudayaan yang diselenggarakan sejak pra-kemerdekaan telah melahirkan landasan-landasan percakapan yang mendasar mengenai cara kita melihat dan memaknai kemerdekaan kita sebagai bangsa. Kompleksitas pendidikan seni di masa kini, semakin tak terelakkan berlangsung dalam arena ekonomi, politik, dan kebudayaan secara umum. Begitu pula dimensi sosial yang semakin kompleks -dalam situasi realitas yang termediasi- melalui teknologi digital dan jaringan media.

Diskusi ini diharapkan dapat mempertemukan berbagai perspektif dalam melihat sejarah ASRI dan praktik seni rupa pada umumnya, baik dari perspektif sejarah, penentu kebijakan, maupun kebudayaan kontemporer.

Penyelenggara: FSR ISI Yogyakarta.

https://www.instagram.com/harlah.asri/

Cari
Kategori
Posting Terbaru
FSR Gelar Pameran “Trans-Form(a)otion” sebagai Perayaan Lustrum 8 ISI Yogyakarta
Agenda Dies Natalis Ke-38 ISI Yogyakarta
JICAF: Pameran Kerjasama Internasional ISI Yogyakarta
International Craft Day#1
Solidaritas Dosen, Karyawan dan Alumni FSR ISI Yogyakarta
Kunjungan Delegasi ISI Yogyakarta ke Universitas Eszterházy Károly, Hongaria
Kunjungan Delegasi Tasmania University ke ISI Yogyakarta
Prestasi Mahasiswa D3 Batik Fashion
Workshop Penguatan Perwalian Mahasiswa
DESTORSI V
KELOLA ART TALK #8 GEGAP GEMPITA PUBLIKASI EVENT SENI
Pameran Seni Rupa “Bersebelahan”
Hasoe Angels, Alumni ISI Yogyakarta “Buka Rahasia”
KERJASAMA INTERNASIONAL ISI YOGYAKARTA & SILPAKORN UNIVERSITY BANGKOK
Pameran Seni Rupa Dalam Rangka Purna Tugas Dosen Seni Murni
We Go Where We Now
KELOLA ART TALK
International Art Exhibition & Academic Collaboration ISI YOGYAKARTA – SILPAKORN UNIVERSITY THAILAND “LOCAL 4GLOBAL: Seni di era 4.0”
Prestasi Mahasiswa Prodi Batik & Fashion Jurusan Kriya FSR ISI Yogyakarta
Workshop Peningkatan SDM “Strategi Publikasi Event Seni di Media Massa”
WORKSHOP & ACADEMIC LECTURE SUSTAINABLE CRAFT THINKING
Bentuk Nyata Transformasi dan Kolaborasi Berkelanjutan: Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Rupa Indonesia Rayakan Hari Lahir ke-75 ASRI Tahun 2025
Hari Lahir ASRI Ke-75 Tahun 2025: Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Yogyakarta Rayakan Transformasi dan Kolaborasi Berkelanjutan
Implementasi Metode Teaching Factory Program Studi Desain Interior dengan PT Alien Design Consultant
Explore Vietnam: Partisipasi Jurusan Kriya FSRD ISI Yogyakarta dalam International Arts Exhibition GoA9 “Convergence: Varied in Visual – United in Vision” Ho Chi Minh City 2024