Peluang kolaborasi di masa mendatang antara Jurusan TKS ISI Yogyakarta X MAGNT Australia terjalin sudah. Pada 15 Juli 2024 lalu, Jurusan Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta kedatangan tamu seorang kurator. Dia adalah kurator Southeast Asia Art of Museum and Art Gallery of the Northern Territory (MAGNT) Darwin Australia. Namanya Emily Collins.
Museum dan Galeri Seni Northern Territory (MAGNT) adalah organisasi budaya utama di Northern Territory berdiri sejak tahun 1981 terletak di Larrakia Land di Bullocky Point, Darwin.
MAGNT memiliki fasilitas utama untuk koleksi budaya dan ilmiah serta program penelitian dan pameran yang terkenal secara internasional.
Selain berbincang pengalaman sebagai mahasiswa eks Dharmasiswa Republik Indonesia beberapa tahun lalu, Emily juga membicarakan peluang kerjasama antar lembaga. Tentu ajakan ini turut menjadi kebanggaan. Karena di Jurusan Tata Kelola Seni telah ada mata kuliah kuratorial dan konservasi seni, termasuk dalam progran tanpa batas-batas kesenian, maka Emily membuka ajakan kolaborasi lebih lanjut.
Emily mengatakan bahwa museum tempatnya bekerja di Darwin memiliki koleksi seniman Asia Tenggara baik tradisi maupun modern/kontemporer lumayan banyak, jadi bisa banyak agenda dikerjakan, baik riset sejarah maupun kurasi pameran. Sejumlah koleksi seperti lukisan Made Wianta dan seni tradisi Nusantara ada di MAGNT.
Jadi kedatangan Emily diharapkan dapat membuka lahan bagi mahasiswa untuk.magang, pertukaran dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta serta kemungkinan riset antar negara di Asia Pasifik. Kajian kuratorial dan konservasi seni yang menjadi fokus MAGNT tentu akan memberi sumbangsih bagi Indonesia di masa depan.
Author: Mikke Susanto