Pada Tanggal 20 Oktober 2019 di Galeri Limanjawi Art House Borobudur Magelang telah dilaksanakan pemaran seni rupa dalam rangka melepas purna tugas 4 (empat) dosen Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta. Pameran ini akan berlangsung mulai 20 Oktober – 10 November 2019.
Adapun pameran ini mengambil tema ” A-tribute “, untuk melepas empat dosen purnatugas dari Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, yakni Drs Syafruddin M. Hum, Drs Titoes Libert, M.Sn, Dr Edi Sunaryo M.S., dan Drs AB Dwiantoro M.S. Pemeran ini dibuka oleh pemilik OHD Museum dr. Oei Hong Djien. dan dihadiri oleh Rektor ISI Yogyakarta, semua dosen purna tugas seni murni, OHD, Wakil Bupati, Muspida Magelang, Mahasiswa FSR, Alumni FSR, dan Pecinta Seni.
Dalam pameran ini Rektor ISI Yogyakarta (Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum.) juga memberikan sambutan. Beliau mengatakan mewakili lembaga mengucapkan selamat atas pameran ini, sekaligus mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya pada rekan-rekan sejawatnya yang telah mengabdikan diri dan memesuki purnatugas.
Ia menuturkan pameran ini merupakan kegiatan yang sangat produktif terkait ritual akademik untuk melepas dosen purnabakti, artinya mengungkapkan sebagai momentum yang penting bagaimana keberlangsungan generasi dengan berbagai macam kompetensinya akan terlihat dari ritual akademik ini.
Ia menyampaikan pameran ini momentum untuk memperlihatkan keberlanjutan nilai-nilai, etos kerja, tradisi.
“Yang pensiun tetap berkarya, yang muda tetap meneruskan tradisi-tradisi akademik yang sudah terbangun,” katanya.
Ia mengatakan tradisi purnatugas dengan melepas dosen dengan menyelenggarakan pameran pernah dilakukan ISI Yogyakarta, antara lain di kampus ISI Yogyakarta, Bentara Budaya, dan di Bali.
“Kali ini memilih di Borobudur karena Borobudur suatu tempat yang mempunyai nilai kebudayaan yang tinggi. Jadi dunia tentu sudak mengenal Borobudur sebagai situs kebudayaan,” katanya.
Perwakilan purnatugas AB Dwiantoro mengatakan meskipun dirinya dan tiga teman lainnya sudah pensiun di kantor tetapi untuk bidang seninya tidak boleh pensiun.
“Jadi dengan purnabakti ini tentunya kita akan melangkah ke depan sebagai perupa, kita harus berkarya terus-menerus dan yang penting saya mewakili teman-teman untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, dalam hal ini yang merayakan purnatugas kami dengan berpesan supaya kami tetap berkarya,” katanya.
Pemilik Limanjawi Art House Umar Chusaeni mengatakan Candi Borobudut merupakan sebuah monumen yang luar biasa, sebuah bangunan yang dibuat nenek moyang para seniman pada zamannya.
“Saya berharap suatu saat untuk seniman yang lahir dari ISI Yogyakarta juga bisa mempersembahkan karya yang luar biasa untuk Borobudur,” katanya
Reposted from @https://jateng.antaranews.com