Yogyakarta, 3 Mei 2025 — Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mempersembahkan pameran bertajuk “Simpul Jejak”, sebuah penghormatan penuh makna bagi para dosen purnatugas yang telah mengabdikan diri secara luar biasa dalam membentuk lanskap keilmuan dan artistik di lingkungan akademik ISI Yogyakarta. Pameran ini dibuka secara resmi oleh Dekan FSRD ISI Yogyakarta pada 3 Mei 2025 di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta, dan akan berlangsung hingga 10 Mei 2025. Masyarakat umum, seniman, akademisi, dan mahasiswa diundang untuk menyaksikan pameran ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi para pendidik seni yang telah menorehkan jejak penting dalam perkembangan institusi dan ekosistem seni rupa nasional. Pameran ini menampilkan karya-karya dari enam dosen purnatugas: Drs. AG Hartono, M.Sn., Dra. Djandjang Purwo Sedjati, M.Hum., Drs. Hartoto Indra Suwahyunto, M.S., serta mendiang Prof. Dr. Drs. Timbul Raharjo, M.Hum., Drs. Dendi Suwandi, M.S., dan RA. Sekartaji Suminto, S.Sn., M.Sn. Karya-karya tersebut merupakan fragmen perjalanan panjang mereka—baik sebagai akademisi maupun seniman—yang telah memberi kontribusi besar dalam membentuk jati diri FSRD ISI Yogyakarta. “Simpul Jejak” bukan sekadar peristiwa seremonial, melainkan ruang apresiasi yang mempertemukan lintas generasi dosen melalui karya. Selain karya para purnatugas, pameran ini juga melibatkan partisipasi aktif para dosen yang masih mengajar, sebagai wujud kesinambungan tradisi dan regenerasi pemikiran di ranah seni rupa dan desain. Kurator pameran menjelaskan bahwa tajuk “Simpul Jejak” merujuk pada hubungan erat yang telah dijalin oleh para dosen melalui proses belajar, berkarya, dan berbagi ilmu. Simpul-simpul ini membentuk jaringan pemikiran, kreativitas, dan dedikasi yang menyambungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan ISI Yogyakarta. Melalui pameran ini, memori kolektif tentang keteladanan dan semangat berkarya dari para pendahulu diangkat kembali sebagai sumber inspirasi bagi generasi penerus. Pameran ini juga menjadi wujud komitmen ISI Yogyakarta dalam menjaga tradisi penghormatan terhadap purnatugas, sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya akademik. Tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga substansial, pameran ini menggarisbawahi kontribusi strategis para dosen dalam membentuk ekosistem seni yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Kurator,
Nadiyah Tunnikmah






