Dua Mahasiswa Desain Media FSRD ISI Yogyakarta Pamerkan Karya di Pekan Rupa 3: “Selaras Abadi” dan “Tuumbuuh Maatii!!!”

Dua Mahasiswa Desain Media FSRD ISI Yogyakarta Pamerkan Karya di Pekan Rupa 3: “Selaras Abadi” dan “Tuumbuuh Maatii!!!”

Pameran seni tahunan Pekan Rupa 3, pameran seni tahunan yang digelar oleh BEM Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Yogyakarta, kembali menyita perhatian. Acara ini berlangsung selama sepekan, dari tanggal 14 hingga 20 April 2025, di Galeri RJ Katamsi dengan tema “Intimeless”. Dalam pameran ini, dua mahasiswa Program Studi Desain Media berhasil menarik perhatian melalui karya-karya mereka yang sarat makna dan visual yang kuat.

“Selaras Abadi” – Eksplorasi Kedamaian dalam Sejarah Manusia oleh Aqbil
Aqbil, salah satu mahasiswa Prodi Desain Media, memamerkan karyanya yang berjudul “Selaras Abadi”. Karya ini menggambarkan refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan kedamaian sepanjang sejarah. Menurut Aqbil, meskipun manusia sering dilanda konflik dan permusuhan, hasrat untuk meraih kedamaian selalu ada dalam diri setiap individu.

“Melalui karya ini, saya ingin menyampaikan bahwa kedamaian adalah elemen abadi yang terus dicari oleh manusia,” ujar Aqbil. Ia juga menjelaskan bahwa judul “Selaras Abadi” mencerminkan harapan akan kehidupan yang harmonis, di mana manusia dapat hidup dalam keselarasan dengan alam dan sesamanya, sebuah kondisi yang ia sebut sebagai “urip selaras abadi” (hidup selaras abadi). Karya ini tidak hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga mengajak penonton untuk merefleksikan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.

“Tuumbuuh Maatii!!!” – Perjalanan Hidup dan Keabadian Karya oleh Imad
Sementara itu, Imad, mahasiswa Prodi Desain Media lainnya, menampilkan karya berjudul “Tuumbuuh Maatii!!!”. Karya ini merupakan narasi personal tentang perjalanan hidup Imad sebagai manusia yang terus bertumbuh, meskipun tidak tahu kapan akan mati.

“Karya ini lahir dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang sering muncul dalam pikiran saya: Akankah saya sempat memamerkan karya saya sendiri? Atau justru karya saya yang akan bertahan bahkan setelah saya tiada?” ungkap Imad.

Melalui karyanya, Imad menggambarkan siklus kehidupan dan kematian sebagai bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Ia juga mengeksplorasi hubungan antara dirinya dengan karya-karyanya, dengan harapan bahwa karya tersebut dapat menjadi warisan yang terus hidup dan memberi makna bagi orang lain di masa depan. Karya ini mengundang penonton untuk merenungkan arti kehidupan, kematian, dan dampak yang bisa ditinggalkan oleh setiap individu.

Keberhasilan Aqbil dan Imad lolos seleksi open call dan menampilkan karya mereka di Pekan Rupa 3 membuktikan potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi Desain Media FSRD ISI Yogyakarta. Kedua karya ini tidak hanya menjadi representasi kreativitas mereka, tetapi juga mencerminkan semangat eksplorasi yang menjadi ciri khas program studi tersebut.

Mari kita tunggu karya-karya inspiratif lainnya dari mahasiswa Prodi Desain Media di masa yang akan datang!

Author: Mutia Nurdina

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

id_IDID