Suphanburi College of Fine Arts Thailand menyelenggarakan proyek diseminasi dan pertukaran seni dan budaya nasional dan internasional serta seni lokakarya di Sekolah Tinggi Seni Rupa Suphanburi untuk tahun 2024. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pertukaran kolaboratif pendidikan seni dan budaya antar fakultas, yang bereputasi seniman, desainer, dan pelajar dari Thailand dan luar negeri dengan tema “Contemporary Art on the Thai Kings’ Bond with the Land of Thailand.” Hal ini memungkinkan akademisi dan umum publik untuk bertukar teknik, metode, dan format dengan seniman Thailand dan internasional.
Kegiatan yang bertujuan menjalin kerjasama antar negara dalam pengembangan seni dan budaya ini dilaksanakan selama lima yaitu 24 hingga 28 Juli 2024. Kegiatan diikuti oleh sepuluh negara terdiri dari Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, India, Korea Selatan, Vietnam, Kamboja, Filipina, dan seniman Thailand sebagai tuan rumah. Kegiatan ini juga melibatkan akademisi dan mahasiswa dari beberapa universitas di Thailand diantaranya Institut Bunditpatanasilpa, dan Nakhon Si Thammarat Rajabhat University. Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta menugaskan Lutse Lambert Daniel Morin S.Sn., M.Sn dan Nor Jayadi, M.Sn. untuk mewakili Indonesia.
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan simposium sejarah kerajaan dan ulang tahun Raja Thailand. Acara dipimpin oleh Nattapat Suwannaprateep dari Kerajaan Thailand dan seluruh peserta yang berjumlah 100 seniman seluruh negara yang diundang dan tuan rumah. Workshop seni rupa dalam kegiatan ini antara lain patung, keramik, lukis, printmaking, mixed media,laquer dan dekoratif art. Di sela-sela kegiatan workshop juga dilakukan kunjungan di pusat pertanian padi di Na Hia Chai untuk mempelajari budaya pertanian Thailand dan mengunjungi sacred architectural di Provinsi Suphan Buri dan Pasar Sam Chuk yang berusia 100 tahun.
Acara ini menandai kemajuan signifikan dalam kerjasama internasional, terutama dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Hanoi Architectural University Vietnam, dan Nakhon Si Thammarat Rajabhat University. Diharapkan pula kegiatan ini dapat meningkatkan pengalaman dan perspektif akademik antar lembaga dan seniman.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Suphan Buri College of Fine Arts juga memfasilitasi komunikasi dalam menjalin kerjasama antara ISI Yogyakarta dengan Hanoi Architectural University dari Vietnam. Pembahasan mengenai Nota Kesepahaman (MoU) menjadi salah satu fokus utama pertemuan. MoU ini diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik dan membuka peluang untuk berbagai proyek bersama di masa depan.
Selain pembahasan MoU, diharapkan ISI Yogyakarta berpameran karya seni yang menampilkan hasil kerja dosen dan mahasiswa dan dipamerkan di Vietnam. Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman dan kreativitas dalam bidang seni dan arsitektur. Sebagai bagian dari kerjasama, terdapat rencana untuk pertukaran dosen antara kedua universitas.
Nakhon Si Thammarat Rajabhat University Thailand, yang turut hadir dalam acara ini, menunjukkan minat besar untuk memperpanjang MoU yang ada pada tahun 2024 ini dengan ISI Yogyakarta. Silpakorn University berharap juga dapat menjalin pertukaran mahasiswa S2 serta workshop seni antara dosen dan mahasiswa di Thailand. Program unggulan mereka meliputi pertukaran dosen, yang dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang seni.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan hubungan antara universitas-universitas dapat semakin erat, membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas di masa depan dan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan pendidikan seni dan arsitektur di kawasan tersebut.
Tahun depan, Suphan Buri College of Fine Arts akan kembali mengundang peserta internasional termasuk ISI Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam workshop yang sama, memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan kreatif yang mendalam.