Prodi Desain Interior ISI Yogyakarta telah menyelenggarakan Sharing Session tentang Akreditasi Internasional AQAS pada Senin, 16 Agustus 2021, pukul 08.00-11.00 WIB. Kegiatan ini diawali pengantar singkat oleh Direktur PKKM Prodi Desain Interior Bapak Martino Dwi Nugroho, M.A., kemudian paparan tentang penjaminan mutu internal oleh Bapak Dr. Kholid Rozak, S.Hut., M.M., dan mendapat sambutan baik tentunya dari Bapak Dr. Hanggar Budi Prasetya, S.Sn., M.Si selaku Pembantu Rektor I, para pejabat dan para dosen di lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Kegiatan ini mengundang narasumber kunci yaitu Ibu Dr. Heny Hendrayati, MM., CIQnR., CIQaR (Penanggung jawab Akreditasi Internasional AQAS UPI tahun 2020-2021). Pengalaman Ibu Heny Hendrayati dalam mendampingi program pengajuan Akreditasi Internasional di sejumlah Universitas di Indonesia sangat dinantikan dan layak untuk disimak bersama.
AQAS atau Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study Programs adalah lembaga independen untuk penjaminan mutu kualitas suatu program studi. AQAS merupakan salah satu lembaga yang berbasis di Jerman dan telah masuk dalam list lembaga Akreditasi Internasional yang diakui oleh Kemendikbudristek Republik Indonesia. Pada diskusi ini dapat disarikan beberapa poin penting dari sesi tanya jawab bersama Ibu Heny Hendrayati terkait persiapan pengajuan Akreditasi Internasional AQAS, yakni: 1). Persiapan pengajuan AQAS dibutuhkan sinergitas dari tingkat Universitas/Institut, Fakultas, dan Program Studi. Mulai tingkat Universitas atau Institut, Fakultas, hingga Program Studi harus memiliki Tim Task Force yang menyiapkan dokumen yang dibutuhkan; 2). Pengajuan Akreditasi Internasional dapat bersifat cluster akan lebih menghemat secara alokasi anggaran; 3). Setiap prodi yang mengajukan Akreditasi Internasional dan berhasil akan berpeluang dengan mudah meraih predikat akreditasi unggul oleh BAN-PT; 4). Dalam AQAS sejumlah mata kuliah yang berbasis praktik sangat ditekankan sehingga dapat menjadi pengetahuan dan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan oleh dunia nyata; 5). Masa persiapan dalam pengajuan Akreditasi Internasional AQAS kurang lebih 1 tahun; 6). Lampiran wajib pada tahap submit seperti dokumen kurikulum, deskripsi masing-masing mata kuliah, menyiapkan lima RPS dan lima Modul sebagai sample, CV ringkas yang berisi latar belakang pendidikan dosen dan rekam jejak dosen dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta dokumen contoh karya TA (skripsi, tesis, dan disertasi) dengan menampilkan nama, judul, dan abstrak.
Disamping kesiapan kurikulum sebagai ujung tombak, kualitas SDM dan pendanaan tentunya, kelengkapan infrastruktur fisik institusi juga harus diperhatikan dalam pengajuan Akreditasi Internasional AQAS. Melalui sharing session ini diharapkan menjadi pemantik sekaligus mendorong institusi untuk terus bersemangat dalam upaya bersama meningkatkan kualitas mutu pendidikan beserta perangkatnya agar semakin lebih baik dan maju.
Author : Mahdi Nurcahyo, M.A.
