Pada Hari Senin, 15 Januari 2018 bertempat di Gedung Sasana Ajiyasa FSR ISI Yogyakarta diadakan peringatan Hari Lahir ASRI ke-68. Kurang lebih 125 orang tamu yang hadir pada peringatan HARLAH ASRI ke-68 yang meliputi Dosen dan pegawai FSR ISI Yogyakarta, Seniman, Pensiunan dan BEM serta HMJ FSR ISI Yogytakarta.
Kali ini sebagai ketua panitianya yaitu Bapak P. Gogor Bangsa, S.Sn., M.Sn., (Dosen Prodi Disain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta). Peringatan Harlah ASRI ini diawali dengan sambutan Dekan FSR ISI Yogyakarta yaitu Dr. Suastiwi, M.Des., dalam sambutannya beliau menyampaikan 2 harapan yaitu intensionalitas dan kreativitas menghadapi masalah. Pertama intensionalitas para Pemimpin kita, Beliau-beliau adalah pribadi-pribadi sukses, yang telah bekerja dengan memiliki suatu tujuan tertentu, sesuai tantangan jamannya, dengannya Beliau-beliau
telah membuat setiap tindakan tersebut memiliki arti. Sebenarnya
sikap intensional adalah soal bagaimana berfokus pada mengerjakan sesuatu dengan cara yang benar, waktu demi waktu, hari demi hari, dan seterusnya seperti itu dengan cara yang konsisten. Kedua kreativitas dalam mengahadapi masalah, saya yakin bahwa dalam masa kepemimpinan Beliau-beliau pasti pernah dan bahkan bisa jadi sering menghadapi masalah. Masalah atau hambatan adalah kondisi yang harus ada bagi setiap kesuksesan. Sebuah kehidupan yang terbebas dari hambatan dan kesulitan akan mengurangi semua kemungkinan dan dayanya sampai angka nol, atau kehidupan yang berhenti. Apabila hidup tidak mempunyai masalah maka ia kehilangan tegangan kreatifnya.
Dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Panitia. adapun isi sambutan ketua panitia diantaranya peringatan kali ini bukan sekedar untuk bernostalgia tentang masa lalu. Namun lebih dari itu adalah sebuah upaya untuk mengingat asal muasal kita sekarang ini. terlebih semakin jauh kita melangkah, penting bagi generasi sekarang untuk mengenal muasal tersebut agar tak putus dengan akarnya. Selain itu juga ada usaha untuk menghargai diri kita sebagai sebuah lembaga.
ASRI telah bertransformasi menjadi Fakultas Seni Rupa sekarang
ini dengan melalui perjalanan yang panjang – 68 tahun – menuju
sebuah usia yang mapan. Melalui peringatan ini kita senantiasa
mengingat bahwa hari ini tak pernah lepas dari susunan masa lalu
yang membentuknya. Tak akan ada masa kini tanpa masa lalu. Namun bukan berarti kita selalu menoleh ke masa lalu melulu.
Pada peringatan kali ini dengan acara pokok adalah peresmian
lukisan portrait para pemimpin lembaga – mulai dari ASRI, STSRI “Asri”, FSRD hingga FSR diantaranya R.J. Katamsi Martohardjo, Ignatius Djumadi Hadisuwarno, M.Ed., Abas Alibasyah, Abdul Kadir, M.A., Drs. Saptoto., Drs. Narno S., Drs. Sun Ardi, SU., Drs. Sukarman, Prof. Dr. M.Agus Burhan, M.Hum.,. Acara ini juga tak lepas dari upaya mengingat dan memuliakan para pemimpin lembaga ini yang dengan segala upaya mewujudkan apa yang kita lihat dan nikmati sekarang. Tentu saja bukan saatnya kita terhanyut dengan masa lalu, karena masa depan menunggu kita penuh dengan tantangan. Maka di usia yang ke-68 ini, generasi muda lembaga ini siap menyongsong masa depan dengan penuh optimis dan semangat. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Harlah ASRI ke-68 dalam sambutannya.
Dalam peringatan Harlah ASRI ke-68 sebagai penyampai biografi adalah Drs. Baskoro Suryo Banindro, M.Sn. dengan judul Sketsa Historis Kurikulum dari ASRI ke FSR ISI Yogyakarta. Mengkutip pada catatan akhir yaitu “Perlu menjadi piweling, bahwa kurikulum boleh berganti dan selalu membaca membaca jaman, namun kekuatan ekspresi lokal sketsa, gambar bentuk dan nirmana yang mentradisi dan menjadikan “jiwa seni” sejak masa ASRI serta me“mantap jiwa”kan mahasiswa seni rupa FSR kini, harus dipertahankan sebagai satu kekuatan besar guna mengembangkan ketrampilan, daya imaji, ekspresi, kreativitas yang dapat diaplikasikan di berbagai jurusan seni murni, kriya dan desain baik
media 2 atau 3 dimensi.
Sebagai bentuk dedikasi profesional, atas nama konstituen seperti apa yang dikatakan dalam art world: “have the technical abilities, social skills and conceptual apparatus (), FSR telah menabur rupa dan menuai karya yang turut mengharumkan lembaga ISI Yogyakarta sebagai centre of excellence di kawasan Asia. Upaya yang telah dicanangkan para leluhur pada konggres kebudayaan di Magelang: “guna mencapai derajad tinggi ilmu seni”, setidaknya telah dilaksanakan dan dikembangkan dari generasi ke generasi dan dari waktu ke waktu, dengan pencarian serta pengembangan ilmu tiada henti, kini, selalu dan sepanjang segala masa.”
Dirgahayu ASRI !
Dokumentasi Kegiatan