PAMERAN SENI MURNI, KRIYA & DESAIN: “GREEN COLLABORATION”
Jogja Gallery, 9-12 Desember 2014
Aktifitas berkarya dalam dunia seni rupa bisa merepresentasikan banyak hal. Masalah sosial, politik, keindahan alam, tradisi bisa diangkat dalam sebuah karya seni rupa. Salah satu fenomena menarik yang kini tengah menjadi concern dari banyak seniman dan desainer dunia adalah masalah kepedulian terhadap isu lingkungan. Kampus sebagai sebuah institusi pendidikan tak bisa dilepaskan dari fenomena tersebut. Melahirkan mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan sebaiknya bukan sekadar trend semata, namun harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan, dimana masalah lingkungan memang mendesak untuk dicermati dan diatasi dari pelbagai bidang keilmuan.
Mahasiswa fakultas seni rupa selama ini telah melakukan pelbagai aktifitas yang menunjang peningkatan hard skill maupun soft skill-nya. Salah satu kegiatan mahasiswa seni rupa yang paling lazim adalah mengadakan pameran seni rupa. Pameran ini biasanya menampilkan karya individu-individu yang merupakan hasil dari proses belajar di dalam kampus. Demi melengkapi kegiatan yang telah sering berlangsung tersebut, maka Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta ingin mengadakan pameran bagi mahasiswa yang memiliki karakteristik berbeda dari biasanya. Kali ini mahasiswa didorong untuk membuat karya secara berkelompok dan bersifat kolaboratif. Melatih kemampuan bekerjasama adalah salah satu target yang ingin dicapai. Ajang melatih kemampuan bekerjasama bagi mahasiswa ini kemudian disesuaikan dengan isu kepedulian terhadap lingkungan hidup, maka dibuatlah sebuah event pameran yang bertajuk “Green Collaboration” yang melibatkan kelompok-kelompok mahasiswa di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Berlangsungnya event pameran “Green Collaboration” diharapkan dapat direspon oleh mahasiswa untuk dimanfaatkan sebagai ajang mengembangkan diri sekaligus memberikan kontribusi positif bagi permasalahan lingkungan, minimal memberikan inspirasi bagi pengunjung pameran agar memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan hidup.
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;}
