Undangan
Mengaharap kehadiran Bapak/Ibu/Sdr. Dosen dan Mahasiswa FSR ISI Yogyakarta pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 21 Februari 2012
Pukul : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Audio Visual Lt.1 Jurusan Prodi Seni Rupa Murni FSR ISI Yogyakarta
Acara : Sosialisasi Biennale Jogja XII
Demikian atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.
Ketua Jurusan Seni Murni
Wiwik Sri Wulandari, S.Sn., M.Sn.
Roadshow Sosialisasi BIENNALE JOGJA XII EQUATOR #2
Melanjutkan perjalanannya mengelilingi lintasan katulistiwa, tahun ini Biennale Jogja XII Equator #2 (Biennale Equator #2) akan bekerjasama dengan negara-negara Arab sebagai rekanan. Biennale Equator #2 akan digelar pada 16 November 2013 – 6 Januari 2014 di Yogyakarta, Indonesia. Dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong (Indonesia) dan Sarah Rifky (Mesir), Biennale Equator #2 akan melibatkan 40 para perupa dari Mesir, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab untuk berpameran, berkarya dan berdialog dengan seniman dan kelompok-kelompok seni di Indonesia.
Berkaitan dengan pemahaman posisi dan orientasi Biennale Equator di antara biennale internasional lainnya, hubungan Indonesia dengan negara-negara Arab, menjadi isu yang semakin penting didiskusikan saat ini. Kedua kawasan tersebut bukanlah bagian dari wilayah arus utama seni rupa modern yang berpusat di Eropa dan Amerika. Menyusul perubahan-perubahan ekonomi dan politik global, telah muncul kesadaran baru di antara para pelaku seni wilayah-wilayah non-pusat, termasuk Asia-Pasifik dan Arab, untuk melakukan inisiatif-inisiatif dalam bentuk kegiatan pameran internasional, art fair, dan program-program residensi seniman yang pada akhirnya membentuk topografi baru seni rupa internasional.
Biennale Equator#2 akan menggarap tema ‘mobilitas’ untuk membaca praktik seni rupa kontemporer di era globalisasi yang telah memperluas proses produksi, distribusi dan konsumsi seni, baik sebagai objek maupun gagasan. Menurut Agung Hujatnikajennong, situasi kompleks ini di satu sisi membuka kemungkinan- kemungkinan bagi seniman untuk bereksperimen dan berinteraksi dengan dunia, namun di sisi lain seniman juga harus berhadapan dengan mekanisme baru yang tidak dapat diprediksi dan memiliki potensi yang dapat mereduksi otonomi kultural mereka sebagai individu. Kerangka kuratorial ini diharap mampu membaca dan memikirkan ulang fungsi dan posisi seni dalam masyarakat kontemporer.
Bersama dengan pameran dan residensi seniman, rangkaian program Biennale Equator #2 disertai dengan beberapa program pengiring, yaitu Festival Equator, Parallel Events, Simposium Equator, Biannle Jogja Awards, artist talk, dan workshop.
Biennale Equator #2 adalah seri kedua dari proyek Biennale Equator yang diluncurkan oleh Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) sejak 2011 lalu. Proyek ini merupakan agenda jangka panjang yang akan berlangsung hingga 2022 nanti, dan dalam setiap penyelenggaraannya Biennale Jogja akan bekerja sama dengan satu negara atau satu kawasan dalam lintas ekuatorial sebagai rekanan. Biennale Equator akan mematok batasan geografis tertentu sebagai wilayah kerjanya, yakni kawasan yang terentang di antara 23.27° LU dan 23.27° LS. Pada 2011 lalu, Biennale Jogja Equator #1 telah sukses bekerja sama dengan India, dengan mengambil tajuk “Shadow Lines”.